Presiden Joko Widodo (Jokowi) memaparkan pihaknya sudah menggelontorkan Rp 3.309 triliun hanya untuk membangun infrastruktur. Hal ini dilakukan olehnya pada saat menjabat sebagai presiden sejak 2014 yang lalu.
Menurutnya pembangunan infrastruktur ini dilakukan tidak hanya di Jawa. Dia mengatakan pembangunan infrastruktur dilakukan dengan konsep Indonesia sentris tidak hanya Jawa sentris. Dengan begitu, infrastruktur dapat memicu pertumbuhan ekonomi di berbagai daerah.
"Infrastruktur kita habiskan anggaran Rp 3.309 triliun," ungkap Jokowi dalam pidatonya di agenda Rakernas PAN, yang disiarkan virtual, Minggu (26/2/2023) kemarin.
Lalu sebenarnya apa saja infrastruktur yang sudah dibangun Jokowi selama bertahun-tahun jadi Presiden?
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kansong pernah memaparkan hal tersebut dalam keterangan resminya September 2022 lalu.
Saat itu, Usman Kansong menjabarkan hingga September 2022 total pembangunan tol selama kepemimpinan Jokowi telah mencapai 2.042 kilometer, sedangkan pembangunan jalan non tol mencapai 5.515 kilometer.
Selain itu, pembangunan proyek bandara telah mencapai 16 bandara dan 38 bandara mendapatkan perbaikan. Pembangunan proyek Pelabuhan juga dioptimalisasi dengan 18 pelabuhan baru dan sebanyak 128 pelabuhan mengalami perbaikan.
Kemudian, percepatan konstruksi bandara turut didorong oleh Jokowi, Usman menjabarkan telah terdapat 29 proyek bandara yang dapat diselesaikan dan 9 konstruksi ditargetkan akan rampung pada tahun 2023. Hal ini merupakan peningkatan karena sebelumnya, hingga tahun 2014, hanya terdapat total 24 pembangunan proyek bandara di Indonesia.
Berkaitan dengan ketersediaan air bersih, Usman menyampaikan proyek pembangunan bendungan juga turut dioptimalkan pada masa pemerintahan presiden Jokowi. Telah terdapat 12 proyek bendungan yang telah selesai dan 27 bendungan akan ditargetkan selesai pada tahun 2024. Padahal, tahun sebelumnya hanya terdapat 14 bendungan yang selesai, sedangkan beberapa proyek bendungan yang lain tidak rampung.
Sementara itu, untuk infrastruktur penopang aktivitas perekonomian masyarakat lainnya pemerintah juga melakukan pembangunan jalan desa sepanjang 227.000 kilometer, pembangunan embung sebanyak 4.500 unit, 71.000 unit irigasi, jembatan sepanjang total 1.300 meter.
Kemudian ada juga pembangunan pasar desa sebanyak 10.300 unit, pendampingan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) sebanyak 57.200 unit, penahan tanah sebanyak 62.500 unit, dan tambat perahu sebanyak 6.100 unit.
Jokowi pun, menurut Usman, telah mengedepankan konsep Indonesia sentris, pembangunan tidak hanya berpusat di pulau Jawa dan Sumatra, contohnya pembangunan IKN di Kalimantan serta jalan tol di Sulawesi dan Papua.
"Tingkat kepuasan masyarakat terhadap pembangunan infrastruktur di Indonesia sangat tinggi. Setiap pergantian Presiden tentu seharusnya ada peningkatan dalam berbagai sektor seperti penyediaan air bersih, revitalisasi infrastruktur dan fasilitas kesehatan (rumah sakit dan Posyandu)," jelas Usman.
Sumber: detik
Foto: Presiden Joko Widodo (Jokowi)/Net