Jumlah utang negara yang terus membengkak dikhawatirkan akan menjadi beban bagi pemerintahan setelah Presiden Joko Widodo. Apalagi, pemerintah kurang apik dalam menjaga dan mengelola keuangan negara.
Begitu kata mantan Menteri Keuangan RI Fuad Bawazier saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (5/2).
“Tidak mampu bikin simulasinya. Kasihan generasi atau pemerintah selanjutnya yang harus pusing tujuh keliling mengatasi utang yang ditinggalin ini,” ujarnya.
Diingatkan Fuad Bawazier bahwa mengandalkan hasil ekspor batubara dan nikel saja belum cukup untuk menambal utang negara yang sudah menembus Rp 7.733 triliun.
“Apalagi itu milik orang lain, bukan pemerintah atau BUMN. Hasil devisanya juga tidak ada di Indonesia. Katanya ekspor naik, tapi cadangan devisanya malah turun. Kacau sekali pemerintah ini,” tutupnya.
Sumber: rmol
Foto: Mantan Menteri Keuangan RI Fuad Bawazier/Net