Publik meminta agar Menkopolhukam Mahfud MD dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau akrab disapa Gus Yaqut mendesak ayah David, Jonathan Latumahina yang merupakan pengurus GP Ansor minta maaf pada orang tua korban pembantaian KM50.
Hal ini disampaikan warganet dengan akun Twitter @AH_SiregarXIX setelah seorang netizen mengungkapkan jejak digital ayah David yang tertawa terbahak-bahak atas jenazah 6 laskar FPI dalam kasus KM50, sehingga sebaiknya Mahfud MD dan Gus Yaqut bertindak.
"Pak @mohmahfudmd bro @YaqutCQoumas ada baiknya Orang tua David yg kata petinggi GP Ansor. Minta maaf kepada orang tua korban pembantaian KM50. Dan ziarah ke pusara mereka," ucapnya dikutip NewsWorthy, Jumat (24/2).
Pak @mohmahfudmd bro @YaqutCQoumas ada baiknya Orang tua David yg kata petinggi GP Ansor. Minta maaf kepada orang tua korban pembantaian KM50. Dan ziarah ke pusara mereka. pic.twitter.com/nbk0p7cFNM
— Suluh98👀. (@AH_SiregarXIX) February 24, 2023
Sebelumnya, David yang merupakan anak dari Jonathan Latumahina dianiaya oleh Mario Dandy Satrio, anak pejabat Pajak, dan kondisinya sempat koma, sekarang ia masih berada di ICU Rumah Sakit Medika Permata Hijau, Jakarta.
Ayah David merupakan pengurus pusat GP Ansor yang berada di bawah komando Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, ia aktif di media sosial seperti Twitter dan TikTok untuk membagikan kegiatan GP Ansor.
Kemudian seorang netizen membagikan jejak digital Jonathan Latumahina, berupa cuitan dalam akun Twitternya mengenai kasus KM50 yang menewaskan 6 laskar FPI.
"HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAAA.... Jenazah FPI yang senyum itu masih hidup dan cengengesan, naik ke media nasional pula beritanya," cuit Jonathan Latumahina di akun twitternya @seeksixsuck.
Jejak digital ini diunggah akun twitter @JanissaryD_Last.
"Semoga jadi pelajaran ya mas.. betapa sedih marah dan ga enaknya jika kemalangan menimpa keluarga kita. Kami do'akan anak jenengan cepat pulih dan berkumpul kembali bersama keluarga..Aamiin," ujar akun @JanissaryD_Last.
Sumber: wartaekonomi
Foto: Jonathan Latumahina ayah David yang menolak untuk berdamai. (facebook.com/Jonathan Latumahina)