Setelah Gerindra dan Koalisi Perubahan sudah pasti mengusung calon presiden (capres). Di sisi lain, PDIP dan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) hingga saat ini belum jelas siapa sosok capresnya.
Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga berpendapat, ada kemungkinan KIB akan bergabung dengan PDIP. Sebab,KIB berpeluang tidak sepakat capres yang akan diusung.
"Golkar tampaknya akan tetap bertahan untuk mengusung Ketua Umumnya Airlangga Hartarto. Hal itu sudah menjadi keputusan Partai Golkar," demikian kata Jamiluddin kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (7/3).
Sementara itu, Jamiluddin menilai, PAN berpeluang besar mengusung Ganjar Pramono atau Erick Thohir. Sementara PPP tampaknya masih menginginkan Sandiaga Uno menjadi capres.
"Kalau Golkar, PAN, dan PPP tetap bertahan pada pilihannya, ada kemungkinan KIB merapat ke PDIP. Hal itu terjadi bila PDIP merestui Ganjar menjadi capres," jelas Jamiluddin.
Dalam pandangan mantan Dekan Fikom IISIP ini, jika PDIP tidak menginginkan Ganjar, ada kemungkinan hanya Golkar saja yang merapat ke PDIP. Dua partai ini berpeluang mengusung capres Puan Maharani dan Airlangga.
"Airlangga berpeluang mengalah menjadi cawapres mengingat suara Golkar lebih kecil daripada PDIP. Selain tentunya pengaruh Jokowi membuat Golkar untuk mengalah," tandas Jamiludduin.
Sumber: rmol
Foto: Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga/RMOL