JAKARTA - Merkuri dikenal sebagai zat beracun dan menyebabkan masalah kesehatan di seluruh dunia.
Meski berbahaya, beberapa mungkin bertanya-tanya apakah boleh menyentuh merkuri dengan tangan kosong?
Ternyata, menyentuh merkuri, bahkan secara langsung dengan tangan atau menyentuh kulit, masih cukup aman.
Dikutip dari IFL Science, Minggu (28/5/2023) merkuri tidak diserap melalui kulit jadi tidak menimbulkan efek buruk saat menyentuhnya.
Merkuri memiliki viskositas (tingkat kekentalan) antara air dan susu murni, tetapi densitasnya atau massa jenisnya jauh lebih tinggi. Zat ini memiliki densitas 13 kali lebih padat dari air, sehingga beberapa tetes merkuri akan terasa lebih berat di telapak tangan.
Hanya karena kulit tidak akan menyerap merkuri, bukan berarti zat kimia ini bisa diperlakukan dengan sembarangan.
Jika seseorang terluka dan merkuri masuk melalui aliran darah, itu sangat berbahaya. Kekhawatiran lainnya adalah jika tetesan kecil terpisah dan berubah menjadi uap.
Kulit dapat menyerap uap merkuri dan itu merupakan cara termudah bagi zat tersebut untuk masuk dan menumpuk di tubuh.
Lalu, bagaimana jika menelan merkuri?
Tubuh tidak akan langsung menyerapnya, karena kurang dari 0,01 persen unsur merkuri saja yang diserap oleh usus. Namun, keracunan merkuri tetap bisa terjadi, misalnya pada komunitas penambang, serta akumulasi merkuri juga bisa didapat dari mengonsumsi ikan.
Kendati demikian, penelitian telah menunjukkan bahwa meski ada risiko akumulasi itu, makan ikan tetap bermanfaat secara keseluruhan.
Efek keracunan merkuri, di antaranya dapat memengaruhi sistem saraf pusat, serta ginjal. Kondisi tersebut dapat menyebabkan gagal ginjal, tremor, insomnia, kehilangan memori, efek neuromuskuler, sakit kepala, dan disfungsi kognitif dan motorik.
Keracunan merkuri juga dikaitkan dengan penurunan kecerdasan. Gejala keracunan merkuri, termasuk kelemahan otot, koordinasi yang buruk, serta mati rasa di tangan dan kaki.
Jadi meski memegang merkuri dengan tangan kosong itu aman, bukan berarti harus mencobanya. I kps