Nama KH Usman Ali mendadak ikut terseret usai Gus Miftah terlihat
mengolok-olok pedagang es teh di sebuah acara pengajian viral.
Dalam momen yang beredar di media sosial, tampak seorang pedagang es teh dan
air mineral berdiri di antara para jamaah. Melihat pedagang tersebut, Gus
Miftah kemudian bertanya soal masih jualannya.
"Es tehmu sih akeh (masih banyak) nggak? Ya sana jual gob*lok," ujar Gus
Miftah pada penjual yang tetap berdiri di antara pada jemaah.
"Jual dulu, nanti kalau belum laku ya udah, takdir," imbuhnya lagi. Lelucon
tersebut lantas menjadi bahan tawaan orang-orang yang hadir.
Termasuk seorang pria dengan jas hitam dan peci yang duduk disamping Gus
Miftah. Oleh banyak netizen ia kemudia disebut-sebut sebagai orang yang
paling kencang tertawa.
TATAPAN MATA PENJUALNYA MENAHAN KECEWA, EMOSI DAN MALU
Penjual es teh ini prank Gus Miftah gak jadi borong es nya....
Malah maki si penjual es "ya sana dijual GOBL*K ⁉️ pic.twitter.com/UQvAawIGe1— Langit Macaronis (@Lone_Lynx__) December 2, 2024
"Belio ini yg ketawanya paling Kenceng," ujar @amp***.
"Ooh ini yg ketawa paling kenceng. Dus wong magelang ono men wong ko
dlogog," kata @cah***.
"Pantes di pesantren bullying kek udh wajar bgt. Wong modelan yg ngurus
pesantren punya mental bully gini," tambah @chim***.
"Klo si miftah gw ga aneh tabiatnya dah gitu..lah gw mlh fokus ke ini org
sampai tawa terbahak2 pdhl ga ada lucunya justru merendahkan orang..perlu
test kejiwaan tuuh," ucap @mas***.
Disebutkan, pria tersebut merupakan salah satu pimpinan Pondok Pesantren API
Al-Huda Magelang, Jawa Tengah. Ia adalah KH Usman Ali.
tak spill sampe sini aja, pun ndak berani jauh2 ndak punya bekingan 🙏🏻https://t.co/uLsR3C4lPm
— Nendroll (@luinnendrapd) December 3, 2024
Dikutip situs Maarif NU Jateng, pesantren ini dikembangkan oleh KH Usman Ali
yang merintis semua itu mulai dari nol di tahun 2013. Ia juga merupakan
salah satu tokoh ulama NU lokal di Magelang.
KH Usman Ali lahir di Magelang, 5 Juli 1975 tepatnya di Dusun Gedongan,
Gondosari, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang.
Sukses mengembangkan pondok pesantren, riwayat pendidikan KH Usman Ali
sendiri bermula tingkat MI sampai dengan MTS kemudian ia melanjutkan
pendidikan nonformal yaitu di Pondok pesantren API Tegalrejo Magelang selama
13 tahun.
KH Usman Ali sendiri disebutkan memang bercita-cita ingin mendirikan pondok
pesantren di desa tersebut. Sebelum mendirikan pondok pesantren, ia
menciptakan TPA Al Huda sehingga anak anak usia dini sampai remaja mengaji
di TPA tersebut.
Secara budaya KH Usman Ali menciptakan mujahadah dan pengajian selapanan
malam senin pahing, diadakan secara rutin selama 35 hari sekali di halaman
PP API Al Huda adapun acaranya dimulai pada jam 20.00 malam.
Kemudian dilanjutkan dengan sholat hajat bersama dan mujahadah nihadul
mustaghfirin bersama sama lalu dilanjutkan dengan acara inti yaitu mauidhoh
hasanah oleh mbah kiai.
Sumber:
suara
Foto: Sosok di samping Gus Miftah saat pengajian di Magelang. [X]