Sosok demonstran yang terlibat duel dengan anggota polisi saat aksi unjuk
rasa tolak revisi UU TNI pada Kamis (20/3/2025) kemarin kini viral di media
sosial. Namun, imbas dari aksinya itu, banyak netizen yang kini
mempertanyakan kondisi pendemo itu apakah masih aman setelah sempat berduel
dengan seorang petugas di atas truk tronton milik kepolisian.
Diketahui, peristiwa itu terjadi saat kalangan mahasiswa yang
mengatasnamakan Aliansi Sulut Bergerak menggelar aksi demonstrasi tolak RUU
TNI di depan Kantor DPRD Sulawesi Utara (Sulut) pada Kamis kemarin.
Aksi duel pendemo dengan polisi itu sempat diabadikan lewat rekaman video
amatir yang merekam detik-detik demonstrasi tolak RUU TNI di Sulut itu
ricuh. Kekinian, hasil tangkapan layar dalam video seorang pendemo terlibat
duel dengan aparat di atas truk polisi kini viral.
Salah satunya dibagikan ulang oleh akun X, @NenkMonica, tampak pendemo itu
mendorong seorang petugas hingga nyaris terjungkal dari atas mobil tronton
milik polisi.
"Gambar Termahal di era Indonesia Gelap," tulis akun tersebut dilihat pada
Jumat (21/3/2025).
Gambar Termahal di era Indonesia Gelap pic.twitter.com/AGm8f0RNX9
— Monica (@NenkMonica) March 20, 2025
Sontak, unggahan yang menampilkan aksi duel pendemo dengan polisi saat demo
rusuh tolak RUU TNI di Sulut turut diramaikan oleh netizen dengan beragam
komentar.
Namun, kebanyakan netizen justru penasaran dengan keberadaan pendemo setelah
terekam video saat duel dengan aparat di atas mobil tronton polisi.
Rata-rata mereka mengkhawatirkan nasib pendemo itu.
"Ini nasib mas mas nya gimana sekaranggg????" tulis akun @jj*******
penasaran.
"Duh gimana nasib selanjutnya itu mahasiswa??" timpal akun @Vel*******.
"Ada yang tau kabar abangnya sekarang? Parcok itu egonya gede. Ngeri
abangnya tiba-tiba ilang aja," tanya akun @kom*******.
"Gimana kondisi anak muda ini kak? Karena dikeroyok sama pasukan wercok?
Beraninya koroyokan 1 lawan 1 kan keren juga ya kan," timpal akun
@ukh*********.
Selain itu, beberapa netizen juga menyoroti anggota polisi yang tampak
kewalahan saat terlibat duel dengan demonstran di atas mobil tronton
itu.
"Polisi gak bisa berantem ini gmn konsepnya?" tanya akun @nap**********
"Hahaha itulah kalo sendiri gak berdaya, beraninya rame doang parcok,"
sindir akun @sel*****
Demo Tolak RUU TNI Berujung Bentrok di DPR
Diketahui, gelombang protes atas disahkannya RUU TNI menjadi UU di DPR RI
menjalar di sejumlah kota di Indonesia. Bahkan, para pendemo penolak RUU TNI
itu terlibat bentrok dengan aparat, salah satunya seperti demonstrasi yang
terjadi di depan gedung DPR RI, Kamis kemarin.
Di tengah bentrokan dengan aparat kepolisian, massa pendemo kompak menarik
pagar Gegung DPR menggunakan beberapa tali tambang. Usai pagar roboh, massa
mulai memasuki Kompleks Parlemen.
Massa langsung diadang sejumlah petugas polisi yang memakai tameng. Selain
itu, polisi juga menembaki massa menggunakan mobil water cannon.
Semprotan deras air membuat massa kocar-kacir. Terlihat sejumlah terjatuh
dari pagar dan berlarian. Polisi dan massa aksi sempat terjadi kontak fisik.
Reaksi DPR-Pemerintah soal Protes Publik
Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin menanggapi secara santai
terhadap adanya penolakan tersebut.
"Saya tadi menyampaikan di dalam sidang paripurna, saya mengucapkan terima
kasih pada teman-teman (massa pendemo) yang ikut menolak," kata Sjafrie usai
RUU TNI disahkan jadi UU di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis
(20/3/2025).
Namun, ia mengatakan, semua masyarakat yang menolak tetap keluarga bangsa
Indonesia.
"Tetapi jangan lupa, kita adalah keluarga bangsa Indonesia yang harus
menjaga persatuan dan kesatuan menghadapi ancaman, baik itu secara
konvensional maupun tidak konvensional," katanya.
Senada dengan Sajrie, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad sebelumnya juga
menanggapi masih banyaknya penolakan lewat aksi unjuk rasa terhadap Revisi
UU TNI yang akan disahkan hari ini. Menurutnya, kalau masih ada yang belum
terima itu merupakan dinamika.
"Ya namanya juga dinamika politik kan, demokrasi. Saya pikir sah-sah aja
untuk yang masih belum menerima RUU TNI ini," kata Dasco di Komplek
Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis.
Ia mengungkapkan, jika DPR sudah semaksimal mungkin untuk mengakomodir
aspirasi masyarakat terhadap RUU TNI.
"Tapi kami sudah melakukan upaya semaksimalnya, melakukan
komunikasi-komunikasi yang intens dengan beberapa atau sebagian besar elemen
masyarakat yang mempunyai kepentingan dengan RUU TNI yang direvisi pada
beberapa waktu lalu," katanya.
"Karena itu kami mengajak semuanya untuk bersatu, bersama-sama," pungkasnya.
Sumber:
suara
Foto: Viral pendemo tolak RUU TNI duel dengan polisi di atas mobil truk.
Peristiwa itu viral saat massa mahasiswa demonstrasi untuk menolak RUU TNI
di depan Gedung DPRD Sulut. (tangkapan layar/ist)