Puluhan anggota Brimob diduga melakukan pengeroyokan terhadap 7 karyawan perusahaan leasing PT Mandiri Tunas Finance di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.
Akibat pengeroyokan ini, salah seorang korban bernama Sarlun harus dilarikan ke RSUD Kota Kendari karena mengalami luka serius. Tak hanya itu, seorang karyawati berinisial E ikut menjadi korban kekerasan seksual.
Insiden ini terjadi di halaman kantor PT MTF Jl Brigjen M Yoenoes, depan mal The Park Kota Kendari, Sabtu 15 Maret 2025 malam sekira pukul 21.00 Wita. Peristiwa ini pun dilaporkan ke Polda Sultra.
Salah seorang korban, Sarlun Sauala menjelaskan, peristiwa bermula ketika mobil Honda Brio yang dicicil debitur di PT MTF Cabang Manado, namun menunggak selama sembilan bulan.
Karena tak kunjung membayar dan tak berhasil menemukan mobil ini, PT MTF Manado menyatakan unit hilang dan melaporkannya ke Polda Sulut.
Mendapat informasi mobil ini berada di Kendari, PT MTF Manado menghubungi kantor cabang Kendari. PT MTF Kendari lantas menugaskan Sarlun Sauala untuk menelusuri dan mencari mobil tersebut.
“Mobil ini ditemukan terparkir di Metro Pool and Cafe di Jalan Brigjen M Yoenoes, Kelurahan Bende, Kecamatan Kadia, Kota Kendari,” kata Sarlun Sauala.
Ternyata, mobil ini dikuasai seorang personel Resimen Brimob Mabes Polri yang tengah bertugas di Kota Kendari bernama Bharada Suratman.
Setelah berbuka puasa, Bharada Suratman pun datang bersama 10 orang rekannya. Salah satu dari mereka bernama Bripka Noval berkomunikasi dengan Sarlun Sauala. Sarlun meminta mobil ini diserahkan.
“Namun, saat proses mediasi, Bharada Suratman membawa lari mobil itu. Kami akhirnya melakukan pengejaran hingga berhasil menghentikan,” bebernya.
Sarlun masih mengajak Bharada Suratman untuk kembali bernegosiasi. Namun, Bharada Suratman berbalik mengancam akan membakar mobil tersebut beserta kantor PT MTF jika kendaraan itu diserahkan.
Tiba-tiba, lanjut Sarlun, datang 5 orang diduga anggota Brimob membawa senjata tajam jenis badik, martil dan besi langsung melakukan penyerangan terhadap 7 karyawan PT MTF.
Korban berupaya menyelamatkan diri dengan masuk ke dalam mobil yang dikendarai Sarlun. Sementara karyawati berinisial E mendapatkan kekerasan seksual.
“Beberapa polisi berusaha merebut handphone teman wanita kami berinisial E yang sedang merekam kejadian. Saat itu sejumlah pelaku meraba alat sensitif korban,” jelasnya.
Atas kejadian ini, salah seorang karyawan bernama Sarjun melaporkan kejadian ini ke Polda Sultra. Terkait peristiwa tersebut pihaknya berharap agar dapat diproses seadil-adilnya.
Sementara itu Kuasa Hukum Korban Herman Nompo mengatakan, pihaknya menduga ada keterlibatan Brimob.
“Iya ada dugaan keterlibatan oknum Brimob, karena sempat kami dihubungi sama perwira mereka, untuk diadakan komunikasi yang baik,” katanya.
Dansat Brimob Polda Sultra, Kombes Pol Sugianto Marweki menyebut, puluhan polisi itu bukan anak buahnya. “Iya (Resimen Brimob) ada atasannya sendiri. Kasusnya juga sudah dilaporkan ke Polda,” ujarnya.
Sumber: matalokal
Foto: Sejumlah karyawan PT Mandiri Tunas Finance (MTF) di Kendari yang menjadi korban pengeroyokan saat menjalani pemeriksaan di rumah sakit. Foto: Istimewa. (15/3/2025).