Benarkah Burnout Pekerjaan Lindungi WNI di Luar Negeri Pemicu Arya Daru Tewas? -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Benarkah Burnout Pekerjaan Lindungi WNI di Luar Negeri Pemicu Arya Daru Tewas?

Rabu, 30 Juli 2025 | Juli 30, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-07-30T13:32:50Z

  


Kondisi psikologis diplomat muda Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan alias ADP (39), sebelum tewas disebut mengalami kondisi burnout terkait pekerjaannya. Arya ditemukan tewas dengan wajah terlilit lakban di kamar kosnya di Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat.


Hal itu diungkapkan Ketua Umum Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (Apsifor), Nathanael EJ Sumampouw, dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta Pusat, Selasa, 29 Juli 2025.


"Peran tersebut menuntut empati yang tinggi, kepekaan emosional yang mendalam, ketahanan psikologis, sensitivitas sosial, yang ini semua tentu menimbulkan dampak seperti burnout, compassion fatigue atau kelelahan kepedulian, terus-menerus terpapar dalam pengalaman penderitaan, trauma," ujarnya.


Nathanael menjelasan, pekerjaan Arya sebagai Diplomat Kemlu salah satunya untuk memastikan perlindungan WNI di luar negeri berdampak pada kondisi psikologis korban.


"Bahwa masa-masa akhir kehidupannya sebagai diplomat, almarhum bertugas yang sangat mulia, melakukan perlindungan terhadap WNI. Almarhum adalah pekerja kemanusiaan," terangnya.


"ADP memikul berbagai tanggung jawab, mengerjakan tugas profesional, sekaligus peran humanistik sebagai pelindung, pendengar, rescuer atau penyelamat bagi WNI yang terjebak dalam situasi krisis, memastikan bahwa negara hadir bagi WNI yang ada di luar negeri," lanjutnya.


Lebih lanjut dia menambahkan, Arya Daru juga pernah tercatat pernah mengakses layanan kesehatan mental.


"Almarhum berusaha menginternalisasi berbagai emosi negatif yang dirasakan dan berupaya untuk tidak menunjukkannya di depan orang lain. Meskipun demikian, kami menemukan bahwa pada almarhum, ada riwayat di mana almarhum berupaya untuk mengakses layanan kesehatan mental secara daring," pungkasnya.


Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, mengungkapkan, Arya telah memiliki keinginan untuk mengakhiri hidupnya sejak lama, tepatnya sejak tahun 2013.


Fakta tersebut terungkap dari hasil pemeriksaan digital forensik terhadap perangkat elektronik milik Arya.


“Ditemukan riwayat komunikasi antara pemilik akun email dxxx_cxxx@yahoo.com (milik ADP) dengan akun jo@sxxx.org. Dari hasil tersebut diketahui bahwa sejak 2013 ADP sudah memiliki keinginan bunuh diri, dan pada tahun 2021 keinginannya semakin kuat,” kata Wira.


Akun yang dihubungi Arya merupakan milik Samaritans, lembaga amal di Inggris dan Irlandia yang menyediakan layanan dukungan emosional secara rahasia kepada orang-orang yang mengalami tekanan psikologis, keputusasaan, dan pemikiran untuk bunuh diri.


“Dari keseluruhan data digital yang diperoleh dari barang bukti elektronik, tidak ditemukan informasi maupun dokumen yang mengandung muatan ancaman fisik, psikis, atau kekerasan dari pihak lain,” tutup Wira.
Sumber: okezone
×
Berita Terbaru Update
close