Propaganda Anti-Iran Dinilai Upaya Zelensky untuk Dapatkan Pasokan Senjata Lebih Banyak -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Propaganda Anti-Iran Dinilai Upaya Zelensky untuk Dapatkan Pasokan Senjata Lebih Banyak

Minggu, 28 Mei 2023 | Mei 28, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-05-28T04:48:20Z

TEHERAN- Iran pada Sabtu menuduh Presiden Ukraina Volodymyr Zelenksyy melakukan propaganda anti Iran dalam seruannya meminta Iran untuk menghentikan pemasokan pesawat nirawak (drone) ke Rusia dan menyebut komentar tersebut bertujuan untuk mendapatkan lebih banyak senjata dan bantuan keuangan dari Barat.

Zelenskyy di sebuah video pidato pada Rabu (24/5) meminta Iran untuk berhenti terlibat ke dalam "sisi gelap sejarah" dengan memasok drone ke Rusia.

Iran pada awalnya membantah telah memasok drone Shahed ke Rusia, namun kemudian mengatakan telah memberikan drone tersebut dalam jumlah kecil sebelum konflik dimulai.

Ukraina mengatakan drone itu telah memainkan peran penting dalam serangan Rusia ke kota-kota dan infrastruktur.

"Klaim delusional berulang kali Presiden Ukraina terhadap Republik Islam Iran sejalan dengan propaganda anti Iran dan perang media yang ditujukan untuk menarik senjata dan bantuan keuangan sebanyak-banyaknya dari negara-negara Barat," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani di sebuah pernyataan yang dikutip oleh media Iran.

Kanaani mengatakan Ukraina menolak untuk mengizinkan dilakukannya investigasi independen mengenai klaim tersebut.

Rusia telah meningkatkan kerja sama militer dengan Iran sejak peluncuran invasi besar-besaran terhadap Ukraina pada Februari tahun lalu.

Rusia juga telah mengakui menggunakan drone buatan Iran, namun saat ini sedang berupaya untuk meningkatkan produksi sendiri.

Dalam pidatonya pada Rabu, Zelenskyy mengatakan: "Pertanyaan sederhananya begini: apa kepentingan Anda dalam menjadi kaki tangan teror Rusia?"

"(drone) Shahed Anda, yang meneror Ukraina setiap malam, membuat orang-orang Iran didorong semakin dalam ke sisi gelap sejarah," katanya I tar
×
Berita Terbaru Update
close