WANHEARTNEWS.COM - Ada kabar baru KPK infonya bakal tetapkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo jadi tersangka.
Langkah KPK menjadikan Menteri Syahrul Yasin Limpo tersangka ini dinilai adalah politis, yakni menggoyang Partai Nasdem dan menganggu koalisinya.
Menteri Syahrul Yasin Limpo berasal dari Partai Nasdem. Nah ada yang menyinggung soal Surya Paloh siap lawan semua gangguan ke Partai Nasdem bahkan sampai dibunuh pun tak akan berubah dukung Anies Baswedan.
Nah menyinggung kabar menteri dari Koalisi Perubahan dan Persatuan bakal dijadikan tersangka oleh KPK, pakar hukum tata negara Denny Indrayana angkat suara.
Denny mengatakan pada Rabu pagi sia mendapatkan informasi penting KPK akan menetapkan tersangak seorang menteri, dan kebetulan adalah menteri dari koalisi pendukung capres Anies.
Kalau benar, menurut Denny ini menegaskan KPK bergerak untuk menjegal koalisi pendukung Anies.
"Yang ditarget menjadi tersangka lagi-lagi adalah lawan oposisi. Seorang menteri dengan inisial S*L. Tujuannya jelas, mengganggu koalisi KPP dan menjegal pencapresan Anies Baswedan," tulis Denny dikutip dari akun Twitter @dennyindrayana, Rabu 14 Juni 2023.
Nah soal gangguan ke tubuh Partai Nasdem yang motor koalisi capres Anies, Denny mengungkap nih soal Surya Paloh si Ketua Umum Partai Nasdem akan siap berkorban apaun untuk dukung Anies. Bahkan nyawa sekalipun dia rela.
"Dalam satu pertemuan elit partainya, Surya Paloh dikabarkan menegaskan,'abang ini jangankan masuk penjara, dibunuh pun tetap tidak akan berubah mendukung Anies Baswedan'" tulis Denny Indrayana.
Denny mengatakan kekhwatirannya soal KPK dipakai untuk pukul koalisi kini terbukti.
Sebab jelas nih indikasinya, ada pimpinan parpol yang sudah siap semua syarat jadi tersangka KPK kok sampai kini nggak jadi juga tersangka.
Kebetulan pimpinan parpol ini berada di barisan koalisi Jokowi.
"Terbuktilah kekhawatiran saya, setelah diperpanjang setahun masa jabatannya, melalui putusan MK, Firli Bahuri bergerak cepat sesuai skenario tangan kuasa, menggunakan KPK untuk memilah dan memilih kasus, memukul lawan oposisi, dan merangkul kawan koalisi,"
tulis Denny.(*)
Sumber: haluan