DEMOCRAZY.ID - Menko Polhukam, Mahfud MD mengatakan sempat ditawari menjadi bakal cawapres mendampingi Anies Baswedan untuk Pemilu 2024 mendatang.
Tawaran menjadi bakal cawapres tersebut datang dari praksi Partai Keadilan Sejahtera atau PKS, namun Mahfud MD mengaku menolaknya.
Mahfud MD mengatakan bahwa permintan dirinya menjadi bakal cawapres untuk Anies Baswedan ditawarkan langsung dari Ketua Umum PKS, Ahmad Syaikhu.
Ia bercerita rumah pribadinya didatangi Ahmad Syaikhu bersama Al Muzzammil Yusuf.
Kedatangan mereka, kata Mahfud, untuk penjajakan dan pencarian bakal cawapres Anies.
Mahfud sendiri mengungkapkan bahwa dalam kubu koalisi perubahan tiap-tiap partai dikoalisi tersebut telah mengajukan bakal cawapresnya sendiri.
Sementara yang bakal mendamping Anies, ia menyebut bahwa dirinya bukan bagian dari salah satu kader parpol yang tergabung di koalisi tersebut.
Koalisi perubahan sendiri adalah salah satu koalisi partai politik yang telah mendeklarasikan Anies Baswedan bakal capres 2024 mendatang dari koalisi itu.
Namun, koalisi ini dibentuk atas kesepakatan politik antara dua partai politik oposisi partai PKS dan partai Demokrat dengan satu partai peserta Koalisi Indonesia Maju partai NasDem.
Mahfud menafsirkan apabila dirinya bersedia menjadi bakal cawapres untuk Anies, maka koalisi perubahan akan runtuh terpecah atau bubar.
Bahkan, ia menyebut bahwa koalisi perubahan harus terus dipertahankan agar proses demokrasi berjalan.
Alasan yang disampaikan Mahfud terkait penolakannya tak bersedia menjadi bakal cawapres Anies tersebut, justru dianggap untuk kebaikan Anies Baswedan.
Khususnya agar mendapatkan mobilisasi dari koalisinya menjadi presiden 2024 mendatang. Sebelumnya, nama Mahfud menjadi salah satu dalam bursa cawapres Anies.
Mencuatnya nama Mahfud dalam bursa tersebut sempat memicu debat di antara parpol dalam Koalisi Perubahan.
Hingga saat ini, diketahui Koalisi Perubahan belum juga menentukan bakal cawapres yang akan mendampingi Anies.
Akan tetapi, mereka mengeklaim bahwa koalisi perubahan telah ada seorang yang disepakati semua partai namun tak kunjung juga mengumumkan sosok tersebut.
Mahfud mengaku telah memberikan wejangan kepada Denny Indrayana untuk memastikan bahwa Anies tetap maju dalam pemilu mendatang.
Ia juga mengatakan jangan sampai Anies tidak jadi mendapatkan tiket maju di pilperes karena persoalan internal, dan tidak menuduh pemeritah sebagai pihak yang menjegal.
“Saya pesan ke Denny, tolong, Anies dijaga, agar tetap mendapat tiket (di pilpres). Nanti yang dituduh kalau ndak dapat tiket, pemerintah. Karena nuduhnya pemerintah terus, yang mengganjal Anies. Saya pesan ke Denny, tolong itu dijaga,” kata Mahfud MD dikutip dari Instagram @totalpolitikcom
Selain Denny Perintah atau pesan itu juga diberi Mahfud kepada Ahmad Syaikhu untuk menjaga Anies di koalisi perubahan dan memastikan tiket Anies di Pilpres 2024 nanti
Di sisi lain, Mahfud MD menegaskan dirinya ingin memastikan agar pemilu mendatang dilaksanakan tepat waktu.
[Democrazy/Haluan]