JAKARTA-Sebelum resmi diusung sebagai bakal capres 2024 oleh Partai Nasdem, Anies Baswedan bercerita sering mendapat tekanan dari parpol besutan Surya Paloh tersebut.
Tekanan tersebut diterimanya saat Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada DKI Jakarta dan selama menjabat menjadi Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.
"Saya bukan anggota Nasdem, dan Partai Nasdem itu Pilkada DKI mendukungnya Pak Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dan bertahun-tahun saya digebukin terus sama partai dan televisinya," kata Anies dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) 2023 di Pondok Pesantren Minhajurrosyidin, Lubang Buaya, Jakarta Timur, Kamis (9/11).
Menurut Anies, Partai Nasdem melihat kinerjanya selama memimpin ibukota negara secara objektif. Sehingga Partai Nasdem yang semula selalu menekan kini justru berbalik memberikan dukungan.
"Mereka (Partai Nasdem) melihat apa yang dikerjakan di Jakarta dan mereka memutuskan untuk melakukan perubahan," sambung Anies.
Namun, agenda perubahan tersebut menghadapi tantangan yang besar. Sebab ada kelompok yang saat ini berkuasa, menolak terjadinya perubahan.
"Karena ada pemegang status quo yang tidak ingin perubahan. Itulah sebabnya muncul tantangan yang amat besar," demikian Anies. I rm