Rizal Ramli: Hakim kok ‘ Konflik Kepentingan Permanen’, Manipulatif dan Bohong. Presiden BEM UI: Kita butuh pemimpin muda yang hargai dan taat Konstitusi -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Rizal Ramli: Hakim kok ‘ Konflik Kepentingan Permanen’, Manipulatif dan Bohong. Presiden BEM UI: Kita butuh pemimpin muda yang hargai dan taat Konstitusi

Kamis, 09 November 2023 | November 09, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-11-09T07:03:01Z


 

KONFRONTASI- Tokoh nasional Rizal Ramli  (RR) melihat  krisis moral-etik yang menyelimuti Mahkamah Konstitusi (MK) masih berlaanjut. ''Lho wong harusnya dipecat — Hakim kok ‘conflict-of-interest permanen’, pelanggaran etika, manipulatif dan berbohong,'' kata RR, Menko Ekuin Presiden Gus Dur

Sementara Ketua (Presiden) Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia atau BEM UI, Melki Sedek Huang menegaskan bahwa pemuda butuh pemimpin muda yang menghargai dan taat konstitusi, lembaga peradilan dan konsep negara hukum. Bernegara itu  berkonstitusi !

"Kultum Kebangsaan bukan merupakan kuliah 7 menit, tapi kuliah untuk melawan. Untuk itu kami selenggarakan dengan tujuan, ya ini suara generasi muda tentang apa yang terjadi hari ini di MK dan berbagai hal yang mengikutinya," kata Melki, Selasa (7/11/2023).

Ia mengungkapkan banyak orang yang mempertanyakan kenapa mahasiswa selalu kontra dengan putusan MK yang memberikan ruang sebesar-besarnya bagi orang yang berumur 36 tahun untuk bisa melanjutkan karir politiknya sebagai wakil presiden.









Hal tersebut disampaikan Melki saat Kultum Kebangsaan di Lapangan Rotunda Kampus UI Depok, Selasa, 7/11/ 2023) yang menghadirkan pembicara Rocky Gerung, Haris Azhar, Faisal Basri dan Bivitri Susanti.

Sedangkan secara terpisah Rektor Univ. Paramadina Prof Didik Rachbini sebut: Ada budaya halus di masyarakat tapi penguasanya bengis

''Kritik keras itu gak seberapa dan tidak bahaya Yang bahaya adalah kekuasaan yang memberangus warga negara, memakai hukum utk menginjak HAM, membunuh demonstran, mengunci hak ekonomi rakyat, dll Jadi kiritik jangan ditujukan kepada rakyat dan kritikus, tapi harus kepada penguasa,'' kata Didik.
×
Berita Terbaru Update
close